Kamis, 24 Mei 2018

6 Cara Gampang Memasang Rumput Sintetis

Berikut ini 6 cara gampang untuk memasang rumput sintetis di dalam atau luar ruangan, yakni:
  1. Hitunglah luas ruangan yang ingin dipasangi rumput. Belilah melebihi ukuran yang dibutuhkan sebagai persiapan bila terjadi kesalahan potong atau pengukuran.
  2. Pastikan lantai atau area yang hendak dipasangi karpet rumput ini bersih dari segala kotoran dan debu yang bisa menghambat penempelan rumput sintetis. Jangan lupa untuk juga membersihkan bagian belakang rumput.
  3. Pastikan juga permukaan lantai yang ingin dipasangi rumput buatan ini rata. Permukaan yang rata ini penting karena permukaan yang tidak rata ini bisa terlihat dari luar, apalagi bila ukuran atau tinggi rumput buatan yang digunakan ini rendah. Bila belum rata, Anda bisa meratakannya sendiri dengan menggunakan semen atau bahan lainnya.
  4. Letakkan rumput pada lantai yang sudah bersih dan rata tersebut hingga pas antara satu karpet dengan karpet lainnya dan pas dengan ruangan. Potonglah bagian rumput yang berlebih dengan menggunakan gunting yang tajam. Kemudian biarkan selama dua hingga tiga jam untuk menghindari adanya pengurangan pada ukuran karpet rumput yang bisa terjadi.
  5. Untuk menempelkan rumput ke lantai, gunakanlah tape untuk luar ruangan atau lem khusus yang sangat kuat. Kemudian angkatlah rumput yang tadi sudah ditaruh mulai dari ujungnya, kemudian lapiskan lem ke atas lantai tersebut. Lanjutkan hingga seluruh karpet tertempel. Gunakan lem pada pinggir setiap karpet untuk menyambungkan antara satu bagian karpet dengan karpet.
  6. Kemudian, tunggulah lem mengering sesuai dengan instruksi sebelum mulai menyapunya untuk menghilangkan debu dan kuturan lain. Menyapu ini juga bisa membantu mengembalikan bentuk karpet rumput dan terlihat lebih natural.

4 Jenis Rumput Sintetis Yang Ada

Rumput Sintetis adalah jenis rumput buatan yang permukaannya terbuat dari serat sintetis atau karet yang tampak menyerupai rumput alami. Rumput jenis sintetis sering sekali digunakan pada bidang olahraga yang umumnya mempergunakan rumput alami dalam pertandingan. Pemakaian rumput sintetis sering sekali sebagai alternatif karena sebagian pemeliharan atau perawatan berbeda dengan rumput alami yang selalu membutuhkan cuaca atau musim serta mempengaruhi media tanah.

Berikut ini adalah jenis-jenis rumput sintetis yang ada :

1. Rumput sintetis Golf
2. Rumput sintetis Golf Kw
3. Rumput sintetis Jepang
4. Rumput sintetis Swiss

Spesifikasi Rumput Sintetis

1. Rumput Sintetis Golf

Rumput sintetis golf, rumput ini terbuat dari bahan-bahan rumput sintetis pada umumnya atau yang biasa disebut dengan dumor m-10, rumput ini mempunyai tinggi rumput hanya 10mm, rumput sintetis ini mempunyai permukaan rumput yang jauh lebih lembut dan halus selain untuk membuat lapangan mini golf, rumput mini golf sintetis ini juga sudah banyak digunakan untuk taman atau landscape, dekorasi dinding dan lain sebagainya, namun rumput sintetis jenis ini hanya bisa bertahan 9-11 tahun jika dipergunakan untuk indoor dan 7-8 tahun lamanya untuk digunakan di outdoor.


2. Rumput Sintetis Golf Kw

Rumput sintetis golf kw, rumput ini terbuat dari bahan bahan plastik atau bisa juga disebut artificial grass, rumput sintetis golf mempunyai tinggi rumput 10mm atau bisa juga disebut dumor m-10.
Seperti pada umumnya selain ada kelebihan pasti ada kekurangannya, untuk kelebihan selain perawatan yang mudah rumput sintetis golf ini bisa digunakan untuk indoor dan outdoor namun   untuk masa kekuatannya berbeda juga untuk indoor rumput sintetis golf ini bisa tahan sampai 7 - 8 tahun lamanya namun untuk outdoor rumput ini hanya mampu bertahan sampai 6 - 7 tahun.


3. Rumput Sintetis Jepang

Rumput sintetis jepang, rumput jenis ini terbuat dari bahan rumput sintetis pada umumnya monofillament, rumput jenis ini biasa juga dibilang dumor m-20, rumput ini mempunyai tinggi rumput 20mm, rumput ini sangat mirip dengan rumput jepang asli atau rumput hidup, karena terdapat warna rumput mati pada sisi-sisi rumput hijaunya atau tidak dominan hijau, rumput ini biasa digunakan untuk taman dan dekorasi rumah lainnya. Rumput ini lebih tahan lama yaitu 11-12 tahun untuk indoor dan 10-11 tahun jika di outdoor.

4. Rumput Sintetis Swiss

Rumput sintetis swiss, rumput ini biasa digunakan untuk taman baik di indoor maupun outdoor rumput jenis ini jauh lebih halus dan lebih mempunyai warna hijau yang alami, rumput jenis ini biasa disebut dumor m-30, rumput ini mempunyai tinggi rumput 30mm, tekstur rumput jenis ini jauh lebih lembut, untuk kekuatan rumput ini sama dengan rumput jenis landscape sintetis rumput ini juga bisa digunakan untuk lapangan futsal dan lapangan sepak bola.

3 Jenis Rumput Lapangan Sepakbola Yang Perlu Diketahui

Layaknya seorang pelukis dengan kanvasnya, lapangan bagi pemain bola juga merupakan tempat untuk mengekspresikan karya. Segala macam karya bisa dilakukan oleh pesepakbola di atas lapangan tempatnya bermain.

Sepakbola sendiri merupakan olahraga yang fleksibel. Sepakbola tidak terbatas hanya bisa dimainkan di atas lapangan rumput. Sepakbola bisa dimainkan dimanapun asal ada area yang sedikit datar dan benda berbentuk agak bulat yang bisa ditendang.

Hanya saja, memang lapangan rumput yang hijau, dengan ukuran yang sudah distandarkan, lengkap dengan dua buah gawang menjadi area yang dianggap paling ideal untuk bermain sepakbola saat ini. Di atas lapangan rumput pemain akan lebih leluasa untuk bergerak sehingga mampu menunjukkan semua kemampuan yang dimiliki. Lapangan rumput yang rata juga membuat pemain dapat bermain lebih aman dengan risiko cedera yang minimal.

Karena itulah akhirnya sepakbola lebih banyak dimainkan di atas lapangan rumput. Berbicara soal rumput pada lapangan sepakbola, terdapat beberapa rumput yang bisa digunakan.

Rumput adalah tanaman monokotil yang termasuk dalam famili Poaceae (biasanya disebut Graminae). Bagian tubuh rumput terdiri atas batang, daun dan organ reproduktif, serta bagian bawah yang berupa akar. Daun rumput terbagi menjadi dua yaitu Blade dan Sheath.

Kedua bagian itu terhubung oleh sebuah jaringan meristem atau jaringan yang menjadi awal dari pertumbuhan sehelai rumput. Berbeda dengan tanaman lain yang memiliki jaringan meristem di bagian pucuk daun, rumput memiliki jaringan meristem bawah. Inilah yang menyebabkan rumput sangat toleransi terhadap tekanan injakan dan pemangkasan. Jaringan meristem yang berada di bawah, membuat rumput akan tumbuh kembali meski terpotong atau terinjak.

Secara bentuk arsitektural, rumput memiliki enam jenis. Namun hanya ada 3 jenis rumput yang cocok untuk dipakai untuk lapangan sepakbola. Ketiga jenis rumput tersebut yaitu Zoysia matrella (ZM), Cynodon dactylon (CD) dan Axonopus compressus (AC). Tiga jenis rumput ini memiliki kualitas fungsional untuk menjadi rumput lapangan sepakbola seperti rigiditas (kerapatan), elastisitas, mampu menahan beban, mampu memulihkan diri, dan perakaran yang kuat.

Ketiga jenis rumput ini pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Rumput jenis ZM, biasa disebut rumput manila. Rumput ini merupakan jenis rumput yang paling baik untuk digunakan sebagai rumput lapangan sepakbola. Rumput jenis ini memiliki warna hijau yang paling pekat diantara dua jenis lain. Tingkat elistisitas (berhubungan dengan bola bergelinding) juga sangat baik. Tekstur rumput dengan daun yang runcing dan rigiditas yang rapat memastikan bahwa rumput aman terkena sepul sepatu.

Kekuatan akar rumput ini juga sangat baik. Namun, agar tetap dalam kualitas yang baik, rumput ZM membutuhkan pengelolaan tingkat tinggi. Perawatan yang dilakukan kepada lapangan yang menggunakan rumput ini akan lebih sulit dan membutuhkan biaya mahal. Selain itu harga rumput ini pun lebih mahal.

Rumput jenis CD, biasa disebut rumput bermuda. Kualitasnya hampir sama dengan ZM, namun kekuatan akar rumput CD tidak sekuat rumput ZM. Akar rumput CD akan mudah terkelupas ketika terinjak-injak pemain. Karena itulah rumput ini lebih banyak digunakan pada lapangan golf.

Dari segi warna, Rumput CD tidak memiliki warna hijau sepekat ZM. Namun masuk cukup terlihat hijau ketika terhampar di lapangan luas. Perawatan yang dibutuhkan untuk rumput ini juga cukup tinggi, meski tidak semahal ZM. Harga di pasaran pun sedikit lebih murah dari ZM.

Terakhir rumput jenis AC, atau sering disebut dengan rumput gajah. Rumput ini sering ditemukan di taman atau alun-alun. Rumput ini memiliki perakaran yang baik. Namun bentuk daunnya lebih lebar jika dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya. Hal ini akan menyebabkan rumput menjadi lebih mudah rusak karena terkena pul sepatu.

Warna rumput ini memiliki tingkat kehijauan yang baik. Namun jika perawatan yang dilakukan buruk, warna rumput ini bisa berubah menjadi pucat dan kekuningan. Bentuk daun yang lebar juga menyebabkan elastisitas rumput ini kurang baik. Artinya, pergerakan bola di atas lapangan ini akan tidak sebaik di atas dua jenis rumput sebelumnya.

Harga rumput ini cenderung lebih murah dari yang lain. Biaya pengelolaan rumput ini pun tidak terlalu mahal. Karena itulah, sebagian besar lapangan sepakbola di Indonesia menggunakan rumput jenis ini.

Seiring dengan perkembangan teknologi, lapangan sepakbola kini pun sudah bisa menggunakan rumput sintetis atau rumput buatan. Satu keuntungan yang paling besar dari rumput sintetis adalah perawatannya yang lebih mudah dan murah. Rumput sintetis tidak perlu disiram dan di potong secara berkala seperti rumput alami. Karena itu, beberapa negara lebih memilih menggunakan rumput sintetis untuk lapangan-lapangan yang dipakai oleh masyarakat umum dengan intensitas penggunaan tinggi.

Mengenal Jenis-Jenis Rumput Di Lapangan Sepak Bola

Jika ada yang ingin mengetahui jenis rumput yang digunakan di lapangan sepak bola, berikut ulasannya.

Jika seorang pelukis membutuhkan kanvas, maka bagi pesepakbola lapangan menjadi tempat dalam mengekspresikan karya. Banyak hal tentunya yang bisa dilakukan oleh pesepakbola di atas lapangan sebagai arena tempatnya bermain.

Sepak bola sebenarnya olahraga yang bersifat universal dan fleksibel. Untuk itu, tempat bermain sepak bola tidak hanya di atas lapangan rumput. Jika Anda pernah ingat, ketika kecil banyak anak-anak yang bermain sepak bola hanya bermodalkan lapangan yang luas seperti tempat parkir atau taman yang datar sehingga bisa digunakan bermain bola.

Namun, jika sudah berbicara mengenai sepak bola secara serius maka lapangan dengan rumput yang hijau menjadi adalah hal wajib dibicarakan. Sebenarnya secara umum rumput memiliki enam jenis, namun hanya ada tiga jenis rumput yang cocok dipakai untuk lapangan sepak bola yang direkomendasikan. Ketiga jenis rumput tersebut, adalah Zoysia matrella (ZM), Cynodon dactylon (CD), dan Axonopus compressus (AC).

Tiga rumput tersebut memiliki kualitas fungsional untuk menjadi rumput lapangan sepak bola seperti rigiditas, elastisitas, mampu menahan beban, mampu memulihkan diri, dan punya akar kuat. Tiga jenis rumput ini jelas punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Yang pertama adalah rumput jenis Zoysia Matrella (ZM) atau dikenal dengan rumput manila. Rumput ini adalah yang paling baik digunakan untuk lapangan sepak bola dan berstandar internasional dari FIFA. Rumput ini juga punya warna hijau yang paling pekat diantara dua jenis lainnya. Memiliki tingkat elastisitas yang baik dan tekstur daun yang runcing sehingga aman saat mengenai pull sepatu.

Namun, dibalik kelebihannya tentu ada kekurangan. Kekurangan rumput jenis ini adalah biaya pengelolaan yang sangat tinggi.

Berikutnya ada rumput Cynodon dactylon (CD), dikenal dengan rumput bermuda. Kualitas rumput ini hampir sama dengan ZM namun kekuatannya tidak sekuat ZM. Akar rumput ini sangat mudah terkelupas ketika terinjak pemain. Karena itu, jenis rumput ini lebih banyak digunakan di lapangan golf meski pada akhirnya belakangan ini banyak klub sepak bola top dunia yang menggunakan jenis rumput ini.

Yang terakhir, rumput Axonopus compressus (AC) atau rumput gajah. Bisa dibilang jenis ini adalah rumput liar yang sering tumbuh di taman. Akar rumput ini sangat baik namun bentuknya lebih lebar dibandingkan ZM dan CD. Rumput ini juga lebih mudah rusak jika tidak dirawat dengan baik. Untuk itu, banyak stadion di Indonesia yang menggunakan rumput jenis ini karena biaya yang murah.

Tetapi, selain ketiga jenis rumput di atas, ada pula rumput buatan atau dikenal dengan istilah rumput sintetis. Jenis ini memang sangat mudah perawatannya dan murah karena tidak perlu disiram dan dipotong secara berkala. Tetapi hal buruk dari jenis ini adalah resiko cedera yang tinggi karena bertekstur kasar sehingga membuat pemain mudah terluka saat jatuh. Untuk itu, jangan heran jika banyak pelatih klub besar seperti Jose Mourinho selalu mengeluh ketika harus bertanding di atas rumput sintetis.

Jenis rumput ini banyak dipakai di Rusia atau Ukraina karena faktor cuaca yang dingin. Namun, meski diklaim menyebabkan resiko cedera yang cukup tinggi, FIFA selalu induk organisasi sepak bola dunia belum mengeluarkan larangan mengenai penggunaan rumput jenis ini.

Dan sebagai informasi tambahan, jika kita lihat rumput stadion di Eropa berbentuk seperti karpet dan persis seperti rumput sintetis, Anda salah. Rumput di liga top Eropa tidak seperti di Indonesia yang langsung ditanam di lapangan melainkan ditanam di tempat lain. Baru setelah rumput tumbuh kemudian dipindahkan ke stadion dalam bentuk gulungan yang menyerupai karpet.

Baiknya Menggunakan Rumput Sintetis Untuk Lapangan Futsal

Rumput sintetis lapangan futsal atau sering disebut rumput buatan adalah pengganti rumput asli yang sering kita jumpai di lapangan futsal maupun lapangan bola. Rumput sintetis ini dibuat sangat mirip dengan aslinya. Bahan yang digunakan untuk membuat rumput sintetis ini adalah bahan polyethylene dan terdiri dari empat jenis bahan yang bisa di pesan sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan rumput sintetis pengelola tidak perlu khawatir dengan perawatan yang berkala dan tidak seperti rumput asli yang harus dirawat berkala dan rutin.

Rumput sintetis untuk lapangan futsal merupakan media yang banyak digunakan sebagai media pelapis lantai pada lapangan olahraga, terutama pada lapangan sepak bola atau futsal. Karena itu tidak heran jika saat ini ada banyak sekali persewaan lapangan futsal yang dapat dengan mudah Anda temukan, terlebih di kota-kota besar.

Dalam bisnis persewaan lapangan futsal rumput sintetis memiliki peran yang sangat penting. Bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis ini, tentu Anda harus mempertimbangkan penggunaan rumput sintetis. Anda tidak perlu khawatir harus membayar mahal untuk dapat membeli rumput sintetis ini, karena harga alas lapangan futsal itu sendiri memang relatif terjangkau tergantung dari bagaimana minat/selera Anda.

Namun satu hal yang harus Anda perhatikan, meskipun penawaran harga yang murah sangat penting, namun memperhatikan kualitas rumput lapangan futsal juga tidak kalah penting. Karena itu sebelum memutuskan untuk membeli rumput futsal dengan harga yang murah, Anda harus memastikan bahwa rumput tersebut memiliki kualitas yang baik. Jangan ragu untuk menanyakannya kepada supplier, distributor atau tempat jual rumput sintetis untuk lapangan futsal mengenai kualitas dan garansi dari karpet lapangan futsal yang akan dibeli.

5 Tips Dalam Memilih Rumput Sintetis

Rumput Sintetis sering disebut juga Artificial Grass merupakan rumput buatan atau tiruan yang tampilannya menyerupai rumput asli. Umumnya bahan rumput sintetis terbuat dari material polimer PP (PolyPropylene) untuk harga yang paling murah, PE (PolyEthylene) untuk harga menengah, dan PA (PolyAmide) untuk harga yang paling mahal.

Dari penggunaannya, rumput sintetis umumnya terdiri dari dua macam yaitu untuk area indoor dan outdoor yang digunakan untuk area olah raga (seperti lapangan sepak bola, lapangan futsal, lapangan golf, lapangan tennis) dan untuk lansekap atau taman seperti (taman kering, area bermain anak (kids playground), area samping kolam renang).

Berikut adalah lima tips dalam memilih rumput sintetis, antara lain :
  1. Pilihlah rumput sintetis yang kuat dan tidak mudah tercabut.
  2. Pilihlah rumput sintetis yang memiliki lubang resapansehingga dapatmengalirkan air.
  3. Jika rumput sintetis digunakan di area luar ruangan pilihlah yang mengandung anti UV sehingga warna hijaunya dapat bertahan lama.
  4. Pilihlah rumput sintetis yang mengandung bahan fire retardant sehingga tidak merambatkan api.
  5. Pilihlah rumput sintetis yang tidak mengandung bahan beracun / berbahaya dan ramah lingkungan.

7 Cara Pemasangan Rumput Sintetis pada Taman

  1. Bersihkan gulma, rumput atau tanaman pada area yang ingin dipasang dengan rumput sintetis. Bila ingin menggunakan alat, gunakan sod cutter agar bisa membersihkan gulma dan rumput dengan baik.
  2. Lapisi permukaan tanah dengan batu-batu kecil aggregate hingga 2-4 inci pokonya buat dia sama rata dengan daerah sekitarnya. Hal ini dilakukan agar ada saluran udara dan air di bawah rumput sintetis sehingga air yang mengujur rumput tidak akan menggenang. Lalu gunakan water sod roller untuk membuat batu – batu kecil tersebut rapi.
  3. Pasang penghalang gulma yang bisa bertahan antara 15 – 25 tahun. Pastikan penghalang gulma terpasang dengan baik. Dengan adanya penghalang tersebut, gulma dan rumput liar tidak akan tumbuh dan merusak rumput sintetis yang baru dipasang.
  4. Gelar rumput buatan untuk mengecek bagian mana yang harus di potong (jangan langsung ditempel karena ini hanya pengukuran). Saat memotong pastikan semua ditata dengan baik dan potong hanya dengan pisau searah.
  5. Jahit potongan menggunakan benang karpet yang berukuran 4-6 inci atau staples. Cuma disarankan menggunakan benang agar lebih kuat.
  6. Pasang rumput ke permukaan batu aggregate dengan paku 6 inci. Paku dipasang ½ – 1 inci dari tepi rumput. Pantek 4-6 inci sepanjang perimeter rumput. Mulai dari satu sisi sehingga kita dapat menarik sisi lainnya dengan erat.
  7. Agar rumput sintetis kuat, taburkan pasir di permukaan. 2 pound pasir perpetak. Setelah semua permukaan ditabur pasir. Gunakan sapu untuk membersihkan permukaan rumput dan memastikan pasir masuk ke bawah rumput.